Pertumbuhan bagaikan rapor kesehatan anak. Semakin baik pertumbuhan sang anak, semakin sehat dan cerdas pula ia di masa depan. Bayangkan, kalau pertumbuhannya terhambat, bisa-bisa masa depannya pun ikut terhambat.
Bukan hanya fisik lho yang penting, Pertumbuhan otak dan mental anak juga tak kalah penting. Proses tumbuh kembang yang optimal mencakup seluruh aspek, baik fisik maupun kognitif. Jika hanya fokus pada pertumbuhan badan saja, bisa jadi kita melewatkan masalah-masalah lain yang tak kalah krusial. Maka kita perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak secara menyeluruh agar dapat melakukan pemantauan pertumbuhan anak secara rutin.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak
Genetik: Genetik berperan besar dalam menentukan potensi pertumbuhan anak, termasuk faktor positif seperti tinggi badan maupun faktor negatif seperti kondisi genetik yang menghambat pertumbuhan.
Nutrisi: Nutrisi seimbang penting untuk pertumbuhan optimal anak, namun kekurangan nutrisi dapat menyebabkan stunting, adapun jika berlebihan menyebabkan risiko obesitas.
Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik yang cukup penting untuk merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, tetapi aktivitas yang berlebihan juga dapat menghambat proses pertumbuhan pada anak.
Kondisi Kesehatan Tertentu: Berbagai kondisi kesehatan seperti gangguan hormon, penyakit kronis, dan masalah genetik dapat mengganggu pertumbuhan anak. Penanganan tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal.
Tapi tahukah anda?
Selain faktor-faktor diatas, Hormon pertumbuhan juga memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Hormon ini tidak hanya berpengaruh pada masa anak-anak, tetapi juga kesehatan jangka panjang hingga dewasa.
Hormon Pertumbuhan (HGH): Pahlawan Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan, yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, bagaikan pupuk ajaib bagi tubuh. Ia membantu anak tumbuh tinggi dan kuat dengan meningkatkan ukuran dan volume tulang, otot, dan organ lainnya. Tak hanya itu, HGH juga menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, mulai dari kulit dan rambut hingga organ di dalamnya. Hormon pertumbuhan (GH) bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak masa kecil hingga tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. Pada orang dewasa GH berperan terutama untuk menjaga volume dan kekuatan yang cukup dari kulit, otot-otot, dan tulang. Selain itu GH juga berperan meningkatkan fungsi, perbaikan dan memelihara kesehatan dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian, persarafan tubuh, dan otak.
Bagaimana hormon pertumbuhan manusia (HGH) bekerja dalam tubuh?
Hormon pertumbuhan (HGH) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH diubah menjadi Insulin like Growth Factor 1(IGF-1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF-1 dialirkan ke seluruh organ- organ yang ada di tubuh manusia bersama-sama dengan Insulin-like Growth Factor-Binding Protein 3 (IGFBP-3) yang merupakan protein utama pembawa IGF-1 di dalam tubuh. Insulin like Growth Factor 1 (IGF-1) inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka sistem imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara.
Apa yang menyebabkan Growth Hormone Deficiency (GHD)?
Hormon pertumbuhan yang tidak ada sejak lahir dapat disebabkan oleh tumor di otak. Tumor ini biasanya terletak di lokasi kelenjar hipofisis atau daerah hipotalamus di dekat otak. Pada anak-anak dan orang dewasa, cedera kepala yang serius, infeksi, dan perawatan radiasi juga dapat menyebabkan (Growth Hormone Deficiency) GHD. Hal ini disebut defisiensi hormon pertumbuhan yang didapat (Acquired Growth Hormone Deficiency/AGHD). Sebagian besar kasus GHD bersifat idiopatik, yang berarti belum ditemukan penyebabnya.
Bagaimana gejala yang muncul pada penderita Growth Hormone Deficiency (GHD)?
Pertumbuhan lambat atau tidak adanya pertumbuhan
Perawakan pendek (jika dibandingkan anak-anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama)
Tidak ada atau tertundanya perkembangan seksual selama masa pubertas
Bagaimana defisiensi hormon pertumbuhan didiagnosis?
Jika buah hati Anda mengalami kegagalan pertumbuhan atau perawakan pendek, bahkan tanpa tanda atau gejala lain, dokter akan merujuk Anda ke ahli endokrinologi anak yang merupakan spesialis di bidang tumbuh kembang dan hormon pada anak-anak.
Dokter endokrinologi akan menanyakan riwayat pertumbuhan anak Anda dan akan melakukan pemeriksaan secara cermat. Dokter akan memerintahkan beberapa tes, seperti:
Tes darah
Melakukan pengujian kadar hormon pertumbuhan (GH) bukanlah hal yang mudah. Hormon pertumbuhan diproduksi dalam waktu singkat, terutama pada malam hari, dan kadarnya tidak dapat terdeteksi pada waktu lain. Hal ini membuat pengujian menjadi rumit karena kadar GH yang fluktuatif. Oleh karena itu, dokter lebih memilih untuk mengukur kadar dua protein yang memiliki tingkat lebih stabil dan merupakan penanda fungsi GH yaitu, Insulin like Growth Factor (IGF-I) dan Insulin-like Growth Factor-Binding Protein 3 (IGFPB-3). Selain itu, dokter juga dapat memeriksa kemungkinan penyebab lain dari perawakan pendek yang tidak terkait dengan hormon pertumbuhan.
Rontgen usia tulang
Rontgen pada salah satu tangan dan pergelangan tangan anak Anda. Seorang ahli membandingkan hasil rontgen anak Anda dengan rontgen anak-anak lain pada usia yang sama, dan memberikan usia tulang dalam beberapa tahun. Jika usia tulang anak jauh lebih muda dari usia sebenarnya, ini mungkin merupakan tanda kekurangan GH.
Tes stimulasi GH
Dokter melakukan tes ini ketika tes lain menunjukkan bahwa seorang anak mungkin mengalami defisiensi GH. Pertama, anak Anda perlu berpuasa dengan tidak makan atau minum apa pun selama beberapa jam tertentu, biasanya dalam semalam. Dokter akan memberikan anak Anda obat yang dapat memicu tubuh memproduksi hormon pertumbuhan. Seorang perawat kemudian akan mengambil darah pada beberapa waktu yang berbeda untuk memeriksa kadar GH dalam interval waktu tertentu. Kadar GH yang rendah menegaskan diagnosis defisiensi hormon pertumbuhan.
MRI otak
Gambaran otak yang sangat detail ini membantu dokter melihat apakah ada masalah pada kelenjar pituitari atau otak yang mungkin menyebabkan kekurangan GH.
Jika Anda khawatir buah hati Anda mengalami gangguan pertumbuhan, segera konsultasikan kondisi anak anda dengan dokter kami di K-Lab. Kami juga dapat menyediakan pemeriksaan laboratorium yang komprehensif. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar pemeriksaan ini, silahkan hubungi kontak yang tertera.
· https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/595/hormon-pertumbuhan
· https://www.healthline.com/health/growth-hormone-deficiency#causes
· https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/growth-hormone-deficiency
Yorumlar