top of page

Cari Tahu Apa Itu Kanker Prostat, Bagaimana Kanker Tersebut Dapat Terjadi, dan Siapa yang Paling Berisiko

Gambar penulis: klabdigitalmarketiklabdigitalmarketi
Cari Tahu Apa Itu Kanker Prostat, Bagaimana Kanker Tersebut Dapat Terjadi, dan Siapa yang Paling Berisiko

Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang signifikan di Indonesia. Menurut data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020, terdapat 13.563 kasus baru kanker prostat di Indonesia, yang menyumbang 7,4% dari total kasus kanker pada pria. Angka kematian akibat kanker prostat pada tahun yang sama mencapai 4.863 kasus, dengan tingkat mortalitas sebesar 2,1%. Hal ini menjadi penting bagi kita semua khususnya pria untuk lebih memahami potensi kanker prostat yang mungkin dapat terjadi dikemudian hari.


Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang di dalam kelenjar prostat, sebuah organ kecil berbentuk seperti kacang kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum pada pria. Kelenjar ini berperan dalam menghasilkan cairan yang menjadi bagian dari semen, yang berfungsi untuk menutrisi dan mengangkut sperma.


Bagaimana Kanker Prostat Terjadi 

Kanker prostat terjadi ketika sel-sel di dalam kelenjar prostat mengalami mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak terkendali. Meskipun penyebab pasti dari mutasi ini belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker prostat.


Faktor Risiko Kanker Prostat 

  • Usia: Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada pria di atas 50 tahun.

  • Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga dekat, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang didiagnosis dengan kanker prostat atau mutasi gen BRCA1/BRCA2 dapat meningkatkan risiko seseorang. 

  • Ras: Risiko kanker prostat lebih tinggi pada pria berkulit hitam atau keturunan Afrika, dengan kemungkinan lebih besar untuk menyebar dan berkembang sebelum usia 50 tahun.

  • Obesitas: Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan orang dengan berat badan ideal, meskipun penelitian memiliki hasil yang beragam. Biasanya pada orang yang obesitas, kanker cenderung lebih agresif dan lebih mungkin untuk kembali setelah pengobatan awal.


Cari Tahu Apa Itu Kanker Prostat, Bagaimana Kanker Tersebut Dapat Terjadi, dan Siapa yang Paling Berisiko

Gejala Kanker Prostat 

Pada tahap awal, kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama pada malam hari.

  • Aliran urine yang lemah atau terputus-putus.

  • Rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

  • Darah dalam urine.

  • Nyeri pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas.

  • Disfungsi ereksi.

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini tidak spesifik untuk kanker prostat dan dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi atau pembesaran prostat jinak. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan jika gejala-gejala tersebut muncul.


Siapa yang Berisiko 

Kanker prostat umumnya mempengaruhi pria berusia di atas 50 tahun. Namun, faktor-faktor seperti riwayat keluarga, ras, dan mutasi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang. Selain itu, pola makan tinggi lemak dan obesitas juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.


Cari Tahu Apa Itu Kanker Prostat, Bagaimana Kanker Tersebut Dapat Terjadi, dan Siapa yang Paling Berisiko

Pencegahan dan Deteksi Dini 

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker prostat, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risikonya, seperti:

  • Mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran.

  • Menjaga berat badan ideal melalui olahraga teratur.

  • Melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.

Deteksi dini melalui skrining, seperti pemeriksaan Prostate-Specific Antigen (PSA) dan pemeriksaan colok dubur, dapat membantu dalam menemukan kanker prostat pada tahap awal, di mana pengobatan lebih efektif.


Kanker prostat bisa menyerang siapa saja, terutama pria di atas 50 tahun. Mengenali gejala lebih awal dan menjalani pola hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko dan meningkatkan peluang pengobatan yang efektif. Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah kanker prostat, berbagai metode dapat membantu mendeteksi dan mengelolanya sejak dini. Pemeriksaan rutin sangatlah penting, jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala kanker prostat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. K-LAB Medical Center menyediakan layanan skrining kanker prostat secara komprehensif. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi WhatsApp klinik kami di 081381367915.


Sumber:

·      mayoclinic 

·      clevelandclinic 

Comments


© 2024 K-Lab. All rights reserved.

bottom of page