top of page

Dear Wanita, Ini 7 Gangguan Menstruasi Tidak Normal yang Perlu Kamu Waspadai!

  • Gambar penulis: klabdigitalmarketi
    klabdigitalmarketi
  • 7 Mar
  • 4 menit membaca
Dear Wanita, Ini 7 Gangguan Menstruasi Tidak Normal yang Perlu Kamu Waspadai!

Menstruasi umumnya berlangsung dengan pola teratur dan tanpa keluhan yang berarti, tetapi bagi sebagian wanita, siklusnya dapat bervariasi. Keterlambatan, perdarahan berlebihan, atau nyeri hebat sering kali menimbulkan kekhawatiran. Dalam beberapa kasus, perubahan ini bersifat wajar, terutama akibat stres atau pola hidup tertentu. Namun, jika gangguan menstruasi terjadi berulang kali, hal ini dapat menjadi indikator ketidakseimbangan hormon, gangguan reproduksi, atau kondisi medis lain yang memerlukan perhatian. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi ketika siklus menstruasi tidak berjalan sebagaimana mestinya?


Siklus normal menstruasi 

Siklus menstruasi adalah rangkaian perubahan tubuh untuk mempersiapkan kehamilan, siklus berlangsung sekitar 28 hari dengan rentang normal 21–35 hari. Perdarahan menstruasi terjadi selama 3–7 hari akibat peluruhan lapisan rahim yang keluar melalui vagina. Proses ini diatur oleh hormon yang diproduksi kelenjar pituitari dan ovarium, yang berperan dalam penebalan lapisan endometrium serta stimulasi ovulasi. Jika pembuahan tidak terjadi, endometrium akan mengalami peluruhan dan diekskresikan sebagai darah menstruasi.


Pada usia berapakah biasanya menstruasi dimulai? 

Menstruasi biasanya dimulai sekitar usia 12 tahun, tetapi dapat terjadi antara 8–16 tahun, umumnya setelah pertumbuhan payudara dan rambut kemaluan. Menopause terjadi sekitar usia 51 tahun, ditandai dengan berhentinya ovulasi dan menstruasi selama satu tahun. 


Dear Wanita, Ini 7 Gangguan Menstruasi Tidak Normal yang Perlu Kamu Waspadai!

Jenis gangguan menstruasi yang perlu diketahui 

  1. Menoragia, Perdarahan menstruasi yang sangat berat. Perdarahan ini dapat berlangsung lebih dari 7 hari. Beberapa wanita mengalami perdarahan di luar jadwal menstruasi, baik lebih awal, lebih lambat, atau di antara siklus. Kondisi ini disebut perdarahan uterus abnormal atau menstruasi tidak teratur

  2. Dismenore, adalah kondisi kram dan nyeri hebat saat menstruasi dan bisa bersifat primer atau sekunder.

    1. Dismenore primer terjadi sejak menstruasi pertama dan berlangsung seumur hidup. Kondisi ini disebabkan oleh kontraksi rahim yang kuat dan tidak normal, sehingga memicu kram yang sering dan parah.

    2. Dismenore sekunder muncul di kemudian hari akibat kondisi medis tertentu, seperti endometriosis atau penyakit radang panggul.

  3. Amenore, adalah kondisi tidak adanya satu atau lebih periode menstruasi, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:

    1. Amenore primer terjadi ketika seseorang belum pernah mengalami menstruasi hingga usia 15 tahun, biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau masalah anatomi.

    2. Amenore sekunder terjadi ketika seseorang yang sebelumnya menstruasi, kemudian berhenti selama tiga atau lebih siklus berturut-turut, dengan kehamilan sebagai penyebab paling umum, selain gangguan hormon.

  4. Oligomenore, Siklus menstruasi yang jarang dan tidak dapat diprediksi. Anda mungkin sering tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 35 hari. Alih-alih mengalami menstruasi setiap bulan, Anda mungkin hanya mengalami enam hingga delapan menstruasi dalam setahun. Oligomenore sering terjadi bersamaan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Dari mereka yang mengalami PCOS, 75% hingga 85% mengalami menstruasi yang jarang.

  5. Polimenore, Kondisi saat siklus haid berlangsung kurang dari 21 hari sampai haid berikutnya. Salah satu tanda khas kondisi ini adalah haid yang bisa terjadi lebih dari 2 kali dalam 1 bulan. Meski bisa terjadi akibat kondisi yang tidak berbahaya, beberapa penyebab polimenore perlu diwaspadai dan mendapat penanganan tepat. 

  6. Sindrom pramenstruasi (PMS), Kumpulan gejala fisik dan emosional yang muncul beberapa hari hingga dua minggu sebelum menstruasi, dipengaruhi oleh fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang memengaruhi serotonin. PMS lebih umum terjadi pada wanita usia 20-an hingga 30-an dan dapat memburuk dengan usia, stres, atau faktor keturunan. Gejalanya bervariasi, termasuk mudah tersinggung, kembung, perubahan suasana hati, kecemasan, kelelahan, dan nyeri payudara, meskipun kram menstruasi bukan bagian dari PMS.

  7. Gangguan disforik pramenstruasi (PMDD), Bentuk sindrom pramenstruasi (PMS) yang jauh lebih parah. Kondisi ini dapat memengaruhi orang-orang di usia subur. Kondisi ini merupakan kondisi kesehatan yang parah dan kronis yang memerlukan perhatian dan pengobatan. Perubahan gaya hidup dan terkadang obat-obatan dapat membantu mengelola gejalanya.


Dear Wanita, Ini 7 Gangguan Menstruasi Tidak Normal yang Perlu Kamu Waspadai!

Faktor - faktor yang dapat mengganggu siklus menstruasi 

  • Sedang hamil atau menyusui

  • Melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat dan kekurangan nutrisi

  • Mengidap masalah kesehatan tertentu seperti, gangguan fungsi tiroid, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), endometriosis, kanker rahim/ovarium

  • Mengalami stress berat

  • Pemakaian alat kontrasepsi hormonal

  • Masa perimenopause atau menopause dini

  • Usia remaja, saat pertama kali mengalami siklus menstruasi

  • Memiliki kebiasaan merokok 


Apa dampak dari gangguan menstruasi? 

  1. Anemia: Menoragia pada wanita pramenopause dapat menyebabkan anemia akibat kehilangan darah >80 mL per siklus. Anemia ringan hingga sedang menimbulkan kelelahan, pusing, dan kulit pucat, sementara anemia berat yang tidak diobati berisiko menyebabkan masalah jantung.

  2. Osteoporosis: Amenore akibat penurunan estrogen dapat menyebabkan osteopenia dan osteoporosis, meningkatkan risiko patah tulang. Hilangnya kepadatan tulang ini dipengaruhi oleh penyakit, gizi buruk, hormon, atau usia. Latihan beban, kekuatan, serta suplemen kalsium dan vitamin D dapat membantu mengurangi atau membalikkan dampaknya.

  3. Kemandulan: Gangguan ovulasi, fibroid, endometriosis, atau PCOS dapat menyebabkan perdarahan hebat dan infertilitas. Menstruasi tidak teratur juga menyulitkan pembuahan, namun pengobatan atau terapi kesuburan dapat membantu memulihkan kesuburan.

  4. Kualitas Hidup: Gangguan menstruasi, seperti nyeri dan perdarahan berat, dapat mengganggu produktivitas di sekolah, pekerjaan, serta aktivitas sosial.


Dear Wanita, Ini 7 Gangguan Menstruasi Tidak Normal yang Perlu Kamu Waspadai!

Bagaimana menurunkan risiko gangguan menstruasi? 

  • Cobalah untuk menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan bergizi. 

  • Jika Anda ingin menurunkan berat badan, lakukan secara bertahap, jangan beralih ke diet yang membatasi asupan kalori dan makanan secara drastis.

  • Pastikan Anda cukup istirahat.

  • Berlatihlah mengurangi stres dan teknik relaksasi.

  • Kurangi rutinitas olahraga yang terlalu lama atau intens.

  • Gunakan pil KB atau metode kontrasepsi lain sesuai petunjuk.

  • Ganti tampon atau pembalut Anda setiap empat hingga enam jam untuk menghindari sindrom syok toksik dan mencegah infeksi.

  • Temui dokter kandungan dan penyedia perawatan primer Anda untuk pemeriksaan rutin.


Bagaimana mendiagnosis gangguan menstruasi? 

  1. Riwayat Medis: Dokter akan menanyakan detail terkait siklus menstruasi, durasi, frekuensi, serta gejala terkait, seperti nyeri atau perdarahan berlebihan. Riwayat keluarga, pola makan, tingkat stres, dan penggunaan obat-obatan juga akan diperhatikan.

  2. Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat tanda-tanda gangguan fisik yang mungkin mempengaruhi menstruasi, seperti kelainan pada kelenjar tiroid atau masalah berat badan.

  3. Tes darah: Mengambil sampel darah untuk memeriksa anemia, masalah tiroid, atau pembekuan darah.

  4. Pap smear: Mengambil sel dari serviks untuk mendeteksi infeksi, peradangan, atau perubahan sel yang mungkin merupakan kanker atau dapat menyebabkan kanker.

  5. Biopsi endometrium: Mengambil sampel jaringan dari lapisan dalam rahim untuk mengetahui apakah Anda menderita kanker atau sel abnormal lainnya.

  6. Ultrasonografi Transvaginal: Pemeriksaan pencitraan ini digunakan untuk memeriksa kondisi ovarium, rahim, atau saluran tuba, dan dapat membantu mendeteksi kelainan seperti fibroid, polip, atau kista ovarium.


Jika Anda mengalami gangguan menstruasi seperti perdarahan berlebihan, siklus tidak teratur, atau nyeri haid yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami di K-Lab Medical Center. Kami siap memberikan layanan konsultasi serta rekomendasi pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi WhatsApp klinik kami di 081381367915.


Sumber :

  • Mayo Clinic – Womens Health

  • Cleveland Clinic – Menstrual cycle

  • Cleveland Clinic – Why is my period late?

  • Mayo Clinic – menorrhagia

  • Hopkins Medicine – dysmenorrhea

  • Healthywomen.org –premenstrual syndrome pms

  • Hopkins Medicine – premenstrual dysphoric disorder pmdd

  • Cleveland Clinic – oligomenorrhea

  • Alodokter– polimenorea ketahui tanda penyebab dan penanganannya

  • CDC.gov – Heavy menstrual bleeding.


Comments


© 2024 K-Lab. All rights reserved.

bottom of page